Halaman

04/08/13

Tos Dulu Ah

Isabell Alika Putri | 15.53 |

Kata Damai bila kita cermati itu seharusnya berasal dari dua arah. Bisa dikatakan juga dengan “Saling berdamai” dimana tidak hanya satu pihak yang harus melakukannya tetapi beserta pihak yang lain untuk menciptakan suasana demikian.

Sementara kata cinta dan benci adalah dua hal yang bersebrangan, namun keduannya saling melengkapi ,walaupun alangkah lebih baik lagi apabila kita mampu mencintai tanpa harus membenci yang lain.

Dalam dunia sepakbola sendiri ,kata-kata diataslah yang dapat meenggambarkan atmosfer sepakbola seperti sekarang ini ,terutama di Indonesia.  Seperti yang kita ketahui ,sepakbola Indonesia sebenarnya hampir ada di ambang kesuksesan. Iya ,sukses digemari ,mulai dari pendukung biasa ,pendukung televisi sampai pendukung fanatik. Sangat disayangkan pendukung-pendukung itu tidak semua yang bersatu. Perpecahan masih saja terjadi bahkan menjadi hal yang lumrah. 

Bicara tentang perpecahan , Viking dan The Jak adalah topik yang paling sering muncul. Kedua pendukung yang sebenarnya adalah tetangga saling mancaki-maki ,anari dan nampaknya tak ada kata damai. Bukankah seharusnya tetangga hidup rukun...? Bisakah The Jak dan Viking dikatakan tetangga apabila terus-menerus bergantung pada fanatisme yang berlebihan...?

Saya pernah membaca berita di akun facebook saya :

Viking dan The Jak akan dipertemukan oleh Menpora. Sontak berita tersebut mendapat berbagai macam pendapat. Pendapat-pendapat tersebut ,ada yang bermuatan mengadu domba akan tetapi ada pula yang berfikir postif terhadap rencana dari Menpora. Jika kita melihat berita bentrok yang terjadi antara Viking dan The jak baik sebelum ,saat maupun sesudah pertandingan adalah bukan hal yang asing. Saya rasa masing-masing pendukung dapat menebak apa yang akan terjadi apabila mereka dipertemukan. 

Permusuhan yang terjadi antara Viking dan The jak sudah diupayakan oleh Menpora. Spanduk Viking-The Jak Bersatulah sudah pernah dicoba. Bahkan The jak sempat mengirim surat damai kepada Viking. Namun upaya tersebut selalu menemui jalan buntu. Maka pertanyaannya adalah : Upaya apa lagi yang harus dilakukan agak kita bisa berdamai dengan Viking atau mungkin bersatu dengan Bonek dan pendukung lainnya ? Sampai kapan kita memelihara permusuhan yang selama ini ada ? Jika kita bisa mengesampingkan egoisme dan juga fanatisme maka otomatis kita bisa mencar jalan keluar bersama-sama. 
 
Kalian boleh bilang saya pemimpi, tapi saya bukan satu-satunya kok. Saya berharap suatu hari nanti kalian bakalan gabung sama kita, dan dunia bakalan bersatu. ~John Lennon, Imagine

Siapupun boleh berpendapat ,bahkan berhak mencaci-maki bahwa keinginan saya supaya Viking dan The jak berdamai ialah seperti mimpi. Siapun boleh sebut saya sang pemimpi ,akan tetapi saya tidak sendiri karena saya pikir tidak sedikit Viking maupun The jak yang menginginkannya. Bagi yang ingin melanjutkan sikap pesimisnya juga bisa bergabung dengan kita dan saya yakin pendukung indonesia akan bersatu.


SELESAI...