Ketika tiba waktunya liburan sekolah ,seakan sudah
menjadi tradisi ,biasannya saya menghabiskan waktu bersama keluarga dengan
jalan-jalan. Baik hanya sekedar menikmati keindaahan alam dengan pergi ke
pantai atau mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan belanja pastinya.
Yogyakarta,
22 Juni 2013
Kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki banyak
tempat-tempat bersejarah yang salah satunya berada di Yogyakarta. Tempat
tersebut tak lain dan tak bukan ialah Mallioboro. Dari namanya ,sekilas
orang-orang yang belum tahu mungkin akan menebak bahwa tempat tersebut adalah
sebuah bangunan megah nan mewah sebagai surganya kosumen. Iya, mereka benar bahwa tempat tersebut
memang tempat belanja yang megah lagi mewah. Tetapi di depan bangunan megah yang
sebenarnya sudah tua tersebut terdapat jalan yang di kanan-kirinya dipenuhi
dagangan dengan nilai sejarah tinggi.
Jalan tersebut selalu ramai bahkan kadang-kadang
penuh sesak. Dimana pejalan kaki beserta pengendara memenuhi badan jalan. Jalan
tersebut juga banyak dipenuhi toko-toko yang menjualan oleh-oleh khas
Yogyakarta.Maka tak jarang ,jika kita ingin memperoloh oleh-oleh harus dengan
perjuangan.
Baju batik yang menjadi ciri khas orang jawa adalah
barang wajib. Akan tetapi ditengah-tengah dominasi baju batik ,secara tidak
sengaja mata saya tertuju pada baju bertuliskan sindiran sosial. “Piye kabare
,tesih kepenak jamanku tho?” yang artinya “Gimana kabarnya ,masih enak zamanku
kan?” Di atas tulisan tersebut ada gambar salah satu presiden Indonesia yaitu
Suharto atau Bung Harto biasa kita menyapa.
Ditengah carut-marutnya keadaan Indonesia ,sindiran
tersebut rasanya menjadi hal yang wajar. Harga-harga pasaran yang melambung
seringkali membuat dompet kita menipis sementara persedian barang di rumah
habis ,sementara uang negara habis sebab di korupsi oleh oknum tidak bertangung
jawab. Menurunnya prestasi-prestasi anak bangsa turut diberitakan . Walaupun
prestasi ada ,akan tetapi bagi saya sangat minim untuk negara dengan jumlah
penduduk sebanyak Indonesia.
Enam Puluh Delapan tahun yang lalu kita mendapat
kemerdekaan yang asalnya dari perjuangan Bangsa Indonesia sendiri. Pahlawan
kita mengorbankan jiwa raganya saat itu. Indonesia raya berkumandang
bersama-sama dengan berkibarnya bendera merah putih. Mereka para pahlawan
beserta rakyatnya hidup sangat sederhana dan melawan dengan barang
seadannya.Maka sejatinya Indonesia di tahun 2013 jauh lebih mudah daripada
dahulu.
Jikalau saat ini masih saja terjadi pertumpahan
darah ,maka itu terjadi karena pola pikir kita yang belum dewasa. Namun sekali
lagi saya tuliskan ,pertumpahan darah di Indonesia adalah hal yang wajar.
Saya tidak dapat menyalahkan mereka beradu di depan
gedung pemerintahan. Saya juga tidak menyalahkan munculnya sindiran sosial yang
ada di kaos Mallioboro. Saya tidak juga meyalahkan orang-orang yang “GOLPUT”
dalam pemilihan umum ,karena mungkin mereka golput sebab memiliki perasaan
kurang puas kepada pemerintahan yang ada. Namun saya juga tidak mungkin dapat
menyalahkan pemerintah. Karena keadaan harga pasaran dunia memang tinggi. Jika
saja harga pasar di Indonesia tetap rendah ,hasilnya sudah sangat jelas ,nilai
rupiah akan semakin rendah.
Kondisi Indonesia saat ini adalah kritis dan untuk
menstabilkan kembali bukan merupakan tanggung jawab saya sebagai salah satu
rakyat Indonesia ,bukan tanggung jawab rakyaat indonesia ,bukan pula tanggung
jawab pemerintah apalai tanggung jawab negara lain. Semua ini adalah tanggung
jawab kita semua. Anak-anak dengan semangat belajarnya ,Remaja dengan idealismenya
,orang tua dengan pengetahuan serta pengalamannya ,pemerintah dengan
kedudukannya merupakan komponen-komponen yang nantinya mampu mengangkat harkat
dan martabat Bangsa Indonesia di mata dunia. Siapapun berhak berpendapat bahwa
Indonesia rapuh ,lemah ,bodoh atau apapun itu. Akan tetapi jangan sampai kita
saling menyalahkan. Keadaan indonesia yang demikian adalah karena ulah
perbuatan kita sendiri ,walaupun memang kadang-kadang ialah kehendak-Nya.
Indonesia masih bisa berbuat. Indonesia tidak pernah
kehabisan generasi-generasi penerus. Semoga generasi-generasi yang baru mampu
mewujudkan tujuan Indonesia di pembukaan UUD 1945. Semoga tujuan tersebut
benar-benar menjadi semangat bagi kita untuk mewujudkannya. Semoga tujuan
tersbut tidak hanya menjadi angan-angan belaka.
Selamat Ulang Tahun Indonesia yang ke-68.
MERDEKA..!!!
SELESAI...