Halaman

04/01/12

Peran Support dalam Hidup Saya

Isabell Alika Putri | 10.32 |
Masing-masing individu memiliki hobby atau kesenamgan tersendiri. Tetapi banyak dari mereka yang tak menekuti hobby tersebut, sehingga bakat dalam dirinnya seakan sia-sia. Dengan berbagai alasan, pribadi yang menggemari berbagai hal justru hanya menganggur dengan alasan-alasan logis. Seperti misalnnya, kesulitan ekonomi sehingga tak mampu membili bahan yang dapat mengembangkan bakat. Sayangnya kondisi seperti ini dipandang sebelah mata oleh pemerintah. Andainnya mereka membantu, saya yakin tanah air sudah menjadi bangsa yang maju dan diakui oleh dunia.

 Seperti yang akan saya lampirkan di bawah ini, berikut hal-hal yang mungkin tidak Anda ketahui :

1.   Saya adalah pribadi yang gemar menulis, dan karya saya bisa dibaca di dunia maya. Walau hanya artikel sederhana, tetapi ini semua saya lakukan untuk melatih kemampuan saya setiap saat.

+.   Ketahuilah yang saya masukan di situs web, bukan certita humor ataupun horor, setidaknnya saya menulis pengalaman pribadi saya yang mungkin dapat menginspirasi pembaca

+.   Kegemaran saya menulis, berawal saat saya membuka akun twitter dari idola saya dan membaca kalimat “Mari berkarya, jadilah orang yang bermanfaat bukan dimanfaatkan” saya semakin yakin untuk memulai menulis ketika mengingat pelajaran Bahasa Indonesia bahwa menulis itu menyenangkan. Ternyata semua benar, bukankah menulis itu hal yang tak berat, lagipula tujuan saya menulis untuk membahagian orang-orang yang pernah ada dalam hidup saya.

+.   Bila suatu saat nanti ada tawaran menulis cerita yang difilmkan, maka saya tidak akan menolaknya.

2.   Alika adalah orang yang berfikir positif, jadi apapun yang ingin saya coba tya pasti saya lakukan. Tanpa mempedulikan tanggapa dari orang-orang disekitar, termasuk dalam bidang olahraga.

+.   Mau tanggal berwarna hitam ataupun merah, yang namannya oalahraga itu “TETAP”

+.   Saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar, kegiatan yang sering dilakukan yaitu bermain bulu tangkis bersam Jenny Kintan Alfanny. Sayangnnya saat ini tidak ada raket yang pantas untuk digunakan, bahkan sekarang raket entah ada di mana. Kalau masalah kok hanya dengan berlari ke warung dan membelinnya. Tapi saat saya meminta sejumlah uang untuk dibelanjakan raket, orang tua mengacuhkannya dan memberi pilihan pada saya “lebih memilih raket atau makan?”

+.   Selain bulu tangkis, di sore hari saya sering bermain sepak bola bersama Om Asep. Lagi-lagi kegiatan saya ini hanya membuat Orang Tua marah. Mungkin mereka menganggap bahwa sepak bola milik kaum pria. Apakah itu artinnya salah bila kaum wanita memainkannya. Dan pernyataan di atas hanya bisa dijawab oleh mereka yang melarangnnya

Mari olahraga, jangan sampai esok kita menyesal. Bukankah lebih baik bila kita bangun pagi lalu olahraga daripada masih terlelap tidur. Mengapa bila kita bisa lakukan sekarang, harus dilakukan esok hari, maka TETAP SEMANGAT

3. Ada hal baru yang saaat ini saya gemari, yaitu membaca. Dan saya tertarik dengan membaca karena sejauh ini tidak ada cara lain untuk menjadi orang pintar selain membaca.

Terkadang saya bosan melakukan hal yang bahkan menjadi hobby saya, seketika itu timbul dalam hasrat mencoba melakukan sesuatu yang baru. Yaitu berada di ruangan dengan suhu sedikit panas untuk belajar memasak.

Mencoba karena mungkin adalah kata yang membantu saya untuk melakukan hal yang baru, termasuk mencoba memasak. Sebagai kaum hawa sudah pasti harus mampu memasak.

Satu-satunnya orang yang bisa dipercaya menjadi guru memasak adalah Ibu saya sendiri. Dengan sering-sering bermain ke dapur saya melihat cara dia ketika mengolah makanan. Tetapi dia terkesan melarang saya berada di dapur, mungkin baginnya saya hanya menganggu. Walaupun saya tahu dia sangat menginginkan saya lancar memasak sepert dirinnya.

Ibu selalu menginginkan saya agar bisa melakukan berbagai hal, tapi dia tidak tidak tahu bagaimana car mengajarinnya. Bahakan ketika saya bertannya dia tidak menoleh apalagi menjawab. Lalu bagaimana saya bisa menuruti keinginannya, bila dia tidak pernah memberikan kemampuannya untuk diturunkan pada saya.

Ketahuilah, saya tidak pernah meminta Ibu untuk membuat suatu masakan lezat, saya hanya menginginkan satu hal, yaitu berilah dukungan agar saya dapat mewujudkan keinginan, hobby, dan cita-cita. Inilah yang bisa saya lakukan untuk membalas kebaikanmu, orang-orang disekitar saya, mengabdi pada bangsa serta negara. Doakan agar hobby tak menjadi cerita belaka. Jadikan hobby untuk mewujudkan cita-cta yang suatu saat akan menjadi kenangan. Doakaan pula agar bila saya sukses nanti tidak menjadi orang yang berkepala besar.

Kemudian yang terakhir, adalah saya minta support dalam segala kondisi, termasuk pada tanggal 02 Juni 2012 . mudah-mudahan apapun yang terjadi nanti tidak memecah komunikasi, kasih sayang, tali persaudaraan, begitu juga persahabatan.



SELESAI...