Halaman

22/06/13

Belajar "dengan baik" itu Sulit

Isabell Alika Putri | 20.51 |


Hari ini menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh siswa dan juga wali siswa, terutama di sekolah saya. Bukan tanpa alasan mereka menunggu hari ini, karena sekarang hasil belajar selama dua belas bulan dibagikan 

Jauh sebelum hari ini, pasti kita sudah sama-sama mengalami proses belajar. Saya dan mereka  juga sudah mempersiapkan akhir bulan Juni  dengan belajar semaksimal mungkin. Tujuannya adalah supaya kita tidak mengecewakan diri sendiri, orang tua, guru, maupun sekolah yang menjadi bagian dari keberhasilan kita. 

Nilai yang baik dengan sendirinya diikuti dengan peringkat  yang baik. Untuk itu, apabila kita ingin memperbaiki peringkat maka koreksilah terlbih dahulu nilai yang kita dapatkan. Bila dirasa kurang baik, perbaikilah cara belajar kita.  Di butuhkan perjuangan yang tidak mudah untuk menggapai nilai sesuai dengan apa yang kita harapkan karena persaingan di sekolah kita juga sangat ketat. Rasanya, apabila kita hanya mengandalkan belajar 6.5 jam di sekolah bukan waktu yang cukup untuk mempin perinngkat atas. Bahkan untuk bergabung di tengah peringkatpun merupakan hal yang hampir mustahil.  

Mengurangi jam bermain serta menambah waktu untuk belajar kiranya dapat menjadi solusi yang tepat agar kita terhindar dari dasar peringkat. Namun, solusi tersebut jelas tidak mudah bagi siswa remaja. Tetapi, apabila hal tersebut dilakukan maka perjuangan kita memotong masa bermain akan terbayarkan dengan nikmatnya memipin peringkat atas. Sekali lagi, ini jelas sangat sulit. 

Tidak hanya menambah jam belajar, metode yang tepat dalam belajar juga menentukan nilai akhir di rapot nanti. Ada kalanya siswa dengan masa belajar pendek mendapat nilai yang baik karena mampu memilih metode yang tepat baginya. Apapun itu, metode belajar yang tepat tergantung pada siswanya sendiri karena kita punya kapasitas yang berbeda-beda. 

Dari kutipan saya di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu mudah, namun belajar “dengan baik” itu sulit
 
SELESAI...